KATA PENGANTAR

   Program pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan jembatan bagi warga dunia untuk mengenal dan memahami Indonesia. Sebagai lembaga pemerintah yang mengemban tugas untuk melaksanakan diplomasi kebahasaan melalui pengembangan program BIPA, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berperan untuk memberikan fasilitasi bagi lembaga penyelenggara program BIPA serta pengajar dan pemelajar BIPA. Salah satu fasilitasi tersebut adalah penyediaan bahan acuan dan bahan pendukung pembelajaran.

   Pada tahun 2015 Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) menerbitkan bahan ajar Sahabatku Indonesia tingkat A1—C2. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan ajar untuk siswa sekolah, baik sekolah internasional di Indonesia maupun sekolah dasar dan menengah di sejumlah negara, pada tahun 2016 PPSDK menerbitkan bahan ajar Sahabatku Indonesia untuk Anak Sekolah tingkat A1—C2. Bahan ajar itu dimanfaatkan, antara lain, sebagai bahan ajar acuan yang dapat dikembangkan oleh pengajar BIPA dan lembaga penyelenggara program BIPA di dalam dan luar Indonesia serta sebagai panduan bagi pengajar BIPA yang ditugasi oleh PPSDK dalam kegiatan Pengiriman Pengajar BIPA untuk Luar Negeri.

    Secara umum negara yang menjadi sasaran promosi bahasa Indonesia terbagi menjadi tiga kawasan utama, yaitu kawasan ASEAN, kawasan Australia, Asia Pasifik dan Afrika, serta kawasan Amerika dan Eropa. Berdasarkan evaluasi dan saran dari berbagai pihak, pengajaran BIPA sebagai kiprah nyata promosi bahasa negara perlu mempertimbangkan kebinekaan bahasa di kawasan-kawasan itu. Pengajaran bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa asing lainnya, yang mempertimbangkan bahasa yang dikuasai oleh pemelajar diyakini dapat membantu percepatan penguasaan kemahiran, terutama pada tingkat dasar. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pada tahun 2017 PPSDK melaksanakan penyusunan bahan diplomasi bahasa Indonesia dalam bentuk bahan ajar BIPA yang diprioritaskan bagi pengajar dan pemelajar di negara-negara dengan minat pembelajaran bahasa Indonesia yang tinggi, yaitu Thailand, negara berpenutur bahasa Arab (Timur Tengah), dan negara berpenutur bahasa Inggris (Amerika dan Eropa). Ketiga bahan ajar yang disusun menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa yang dikuasai pemelajar (bahasa Thai, bahasa Arab, dan bahasa Inggris) pada bagian prapelajaran, instruksi, dan wawasan Indonesia. Penyusunan bahan ajar untuk ketiga kawasan tersebut pada tahun 2017 difokuskan untuk tingkat dasar, yaitu BIPA 1.

   Dengan diterbitkannya bahan ajar Sahabatku Indonesia untuk Penutur Bahasa Thai, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris pada 2017, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para penulis dan penelaah. Atas dedikasi terhadap tugas masing-masing, kami juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Prof. Emi Emilia, M.Ed., Ph.D., beserta pimpinan dan staf PPSDK yang telah mengelola kegiatan penyusunan bahan ajar BIPA tahun 2017 dengan baik. Terima kasih kami ucapkan pula kepada ilustrator dan pengatak naskah, pembuat bahan dengaran, serta semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan dan penerbitan bahan ajar ini.

   Semoga bahan diplomasi bahasa Indonesia ini bermanfaat untuk lebih mengefektifkan kegiatan belajar dan mengajar bahasa Indonesia bagi penutur bahasa Thai, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.



Jakarta, Desember 2017
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum.